Apa
yang disebut Perang Salib masih dilancarkan hingga saat ini terhadap
kaum Muslimin. Sejarah perang Salib Serbia terhadap kaum Muslimin
Bosnia-Hezergovina pada tahun 1992 menyisakan kenangan pedih yang tak
akan pernah sembuh hingga pembalasan setimpal dilakukan terhadap para
Salibis yang kini masih tertawa di atas darah-darah kaum Muslimin.
Berikut ini adalah sepenggal kisah dari Sejarah Jihad di Bosnia, sebuah
pengorbanan keimanan di bawah kekejaman Perang Salib yang menunjukkan
kejinya kaum kafir terhadap kaum Muslimin pada saat itu dan kini
berlanjut di negara-negara kaum Muslimin setelah beranjak dari Bosnia.
Pernahkan kita berpikir adakah manusia yang bermain bola dengan kepala
Manusia? Jika ada, manusia seperti apa itu? Kepala siapakah? Kepala
orang Muslim!
Hal itu benar-benar nyata terjadi dalam sejarah
Jihad di Bosnia. Jika sekarang ada salibis yang melakukan itu kembali,
maka janganlah heran. Itulah salah satu kegilaan orang kafir.
oOo
Kekejian Pemimpin Serbia: Bermain bola dengan kepala orang Islam dan Merusak kehormatan Muslimah
Dua hari sebelum Idul Adha, kota Futsa (salah satu kota di Bosnia yang
sekarang mungkin sudah tidak ada -red) berubah menjadi kawasan yang
gelap gulita oleh asap pkeat, setelah dibakar milisi Serbia. Mereka
menggali lubang besar, dan mengubur penduduk Futsa hidup-hidup!
Wakil perdana Menteri Bosnia-Hezergovina menyatakan bahwa orang-orang
Serbia merasa sangat senang melihat ceceran darah orang Islam. Mereka
telah gila. Bahkan mungkin mereka bukanlah manusia. Bagaimana mungkin
manusia sanggup melihat kepala-kepala terpenggal tergeletakkan di
jalanan. Bagaimana mungkin manusia tega, bahkan merasa gembira,
menyaksikan rekan-rekannya bermain sepak bola dengan menggunakan kepala
sesama manusia. Inilah yang dilakukan dua orang pejabat tinggi Serbia,
yaitu Menteri Penerangan (Ostatis) dan seorang anggota parlemen Serbia
(Maksimoyibtis). Mereka menggorok seorang Muslim, memenggal kepalanya,
lalu bermain bola dengan kepala itu di jalan raya.
Wakil
Perdana Menteri Bosnia-Hezergovina itu menuturkan bahwa Syaikh Sarnah,
Imam Masjid di kota Futsa dipaksa untuk menyaksikan lima anaknya
dibantai, sebelum ia sendiri disembelih. Kemudian Salimofatis, sahabat
wakil Perdana Menteri sendiri, dicegah untuk memberikan makanan dan
obat-obatan kepada ibunya yang sedang sakit, sehingga sang ibu meninggal
di depan matanya, sementara di tangannya ada makanan dan obat-obatan.
Bahkan ia sendiri akhirnya dibunuh.
Pada kesempatan lain,
empat orang pejabat Serbia merusak kehormatan seroang ibu dengan
disaksikan oleh dua anak lelakinya, dan setelah itu mereka diterjang
peluru.
Orang-orang Serbia menganggap setiap Muslim adalah
orang-orang Turki yang menjajah semenanjung Balkan, sehingga mereka
semua pantas diusir. Inilah keyakinan yang telah mendarah daging pada
kebanyakan orang Serbia. Lewat buku-buku sejarah, mereka menanamkan
keyakinan itu kepada anak-anak mereka, dan juga kepada anak-anak kita!
oOo
Mengapa Serbia membantai Kaum Muslimin?
Di sekolah-sekolah dasar di Serbia, diajarkan sebuah syair “Iklil Al Jabal”. Syair itu berbunyi:
Orang-orang islam melewati jalan setan.
Mengotori bumi dan mengisinya dengan kotoran.
Makan kembalilah kesuburan bumi.
Mari kita membersihkannya dari kotoran-kotoran ini.
Mari kita meludah di atas Al-Qur’an.
Agar terbang kepala semua yang kepada agama mereka beriman.
Anjing-anjing pengikut Muhammad.
Hingga dia pergi tanpa perlu dikasihani.
Mereka yang sekarang ini melakukan pembantaian, telah menghapal Syair
itu sejak kecil. Pada masa mudanya, mereka kenyang dengan
doktrin-doktrin pembantaian yang diajarkan di tempat-tempat peribadatan
Serbia. Mereka telah terlanjut menganggap bahwa membunuh orang Islam
adalah salah satu kewajiban dari Tuhan. Mereka katakan bahwa itu adalah
salah satu tanda setia kepada orang-orang yang telah disiksa
Turki-Utsmani. Padahal fakta sejarah mengatakan bahwa orang-orang Bosnia
dan sebagian penduduk Serbia justru mendapat tekanan keras dari para
pemimpin agama etnik Serbia sebelum Daulah Utsmani membebaskan mereka.
Mereka (muslimin bosnia) sejak semula telah memeluk Islam dengan taat
dan sukarela, bahkan mereka menjadi pemimpin-pemimpin perang
diperbatasan sebelah utara dengan gagah berani.
Perlakuan terhadap
ummat Islam Bosnia-Hezergovina tidak saja mereka terima di Serbia,
tetapi Kroasia pun turut melengkapi penderitaan mereka. Ketika Kroasia
merdeka dari Yugoslavia, Kroasia memberi kewarganegaraan kepada penduduk
non-Muslim yang bermukim di sana, sedang penduduk Islam dianggap
sebagai warga negara asing. Orang Islam dapat menjadi warga Kroasia
asalkan mengaku sebagai orang Kroasia. Dan orang Kroasia yang dimaksud
adalah yang seagama dengan mereka. Maka maha benar Allah yang telah
berfriman:
وَلَنْ تَرْضَى عَنْكَ الْيَهُودُ وَلَا النَّصَارَى
حَتَّى تَتَّبِعَ مِلَّتَهُمْ قُلْ إِنَّ هُدَى اللَّهِ هُوَ الْهُدَى
وَلَئِنِ اتَّبَعْتَ أَهْوَاءَهُمْ بَعْدَ الَّذِي جَاءَكَ مِنَ الْعِلْمِ
مَا لَكَ مِنَ اللَّهِ مِنْ وَلِيٍّ وَلَا نَصِيرٍ
“Orang-orang
Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti
agama mereka. Katakanlah: “Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk
(yang sebenarnya)”. Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka
setelah pengetahuan datang kepadamu, maka Allah tidak lagi menjadi
pelindung dan penolong bagimu.” (QS. Al-Baqarah [2]: 120)
oOo
Demikian dengkinya kaum kafirin terhadap kaum Muslimin, hingga
menghasilkan tindakan-tindakan barbar yang benar-benar tak manusiawi.
Sejarah membuktikan bahwa mereka lah yang senantiasa memulai peperangan
dan membunuhi kaum Muslimin. Kini perang salib dan segala kekejamannya
masih berlanjut di tanah-tanah kaum Muslimin. Tak ada pilihan untuk kaum
Muslimin, selain MENANG atau MATI SYAHID.
Disalin dari: Buku “Jihad di Bosnia” oleh Muhammad Abdul Mun’im, terbitan Yayasan Al-Mukmin JAKTIM, tahun 1992
Artikel Terkait:
Sebarkan Artikel ini :
0komentar:
Posting Komentar
thank to visit